Perjalanan Keliling Pulau Koh Larn, Pattaya – Thailand
2 hari setelah lebaran idul fitri 2017, tepatnya 26 Juni 2017, saya bersama dengan rekan-rekan Student Exchange di RMUTK (Rajamangala University of Technology Krungthep) Thailand masih harus tetap ke kampus untuk kuliah. Maklum, disini hari raya idul fitri tidak dijadikan libur nasional.
Kami pergi ke kampus dengan rasa malas karena biasanya hari-hari ini adalah hari libur panjang. Waktu dimana kita bertemu dan bersilaturahmi baik dengan keluarga maupun sahabat. Bahkan, bagi saya pribadi hari-hari ini adalah hari dimana biasanya saya merencanakan berbagai perjalanan ke berbagai tempat.
Dalam keadaan ituslah, saya dengan antusias mulai berbicara tentang liburan. Aneh rasanya, sehabis lebaran tidak ada liburan atau travelling. Kami mulai membicarakan beberapa tempat bagus di sekitar Bangkok, dan mulai banyak berbicara mengenai Pattaya, tepatnya mengenai pantainya di Pulau Koh Larn (di kenal juga sebagai Pulau Koral).
Pattaya adalah sebuah sebuah kota di pesisir Teluk Thailand, sekitar 140 km arah tenggara dari Bangkok, tidak begitu dekat, juga tidak begitu jauh. Bagi para traveller, kota ini terkenal dengan wisata pantai dan pulaunya, yaitu pulau Koh Larn.
Pattaya juga terkenal dengan kehidupan malamnya di walking street, di mana bar-bar di sini dikelola oleh orang-orang bule. Pengunjungnya kebanyakan datang dari China, Iran, India, Rusia, dan berbagai negara lainnya.
Sedangkan Pulau Koh Larn adalah sebuah pulau kecil di Teluk Thailand, yang bisa dijangkau sekitar 30 menit dari Pattaya dengan kapal feri. Pulau ini termasuk pulau yang cukup indah dengan topografi pulau yang berupa perbukitan dan masih banyak di selimuti hutan.
Ada kurang-lebih 7 pantai indah dengan pasir putih di pulau ini yang menjadikannya pesona tersendiri. Pantai-pantai ini bisa kawan jelajahi sendiri baik dengan menggunakan transportasi umum yang tersedia di sana maupun motor sewaan.
Kembali pada saat saya berbicara tentang Pattaya di kampus, hanya saya dan Edwin yang benar-benar bersemangat untuk pergi ke sana. Bahkan, Edwin mengajak untuk pergi hari itu juga, sepulang dari kampus.
Awalnya saya sempat ragu untuk mengiyakan, karena harus bolos 1 mata kuliah besoknya (hehe). Namun, karena totalitas dari Edwin, yang bahkan dia sudah merelakan 2 mata kuliah untuk bolos (haha), saya juga jadi semangat untuk pergi hari itu juga.
Begitulah, perjalanan saya memang selalu di mulai dadakan. Berbicara dan merencanakan hari itu, berangkat pun hari itu juga :D.
Setelah pulang ke dormitori, kami mengajak 2 orang lagi untuk ikut, yaitu Bagus dan Putut, mahasiswa Student Exchange juga di RMUTK yang berasal dari Sidoarjo. Tanpa pikir panjang, mereka pun langsung mengiyakan. Kami pun langsung bersiap-siap untuk berangkat.
Perjalanan Ke Pattaya City
Untuk menuju ke Pattaya City dari pusat kota Bangkok, kami menggunakan transportasi umumĀ agar lebih murah. Di samping itu, transportasi umum di sini juga sudah nyaman dan aman. Kami menggunakan BTS dari Sathorn ke Ekkamai, lalu menyambung dengan menggunakan mini van dari terminal bus Ekkamai menuju Pattaya City.
Sebenarnya kami bisa saja menggunakan bus jurusan Pattaya. Tetapi karena kami harus menunggu bus selanjutnya selama +-1 jam, serta ongkos bus dan mini van tidak beda jauh, maka kami menggunakan
Sesampainya di Pattaya City, kami tidak langsung menyeberang ke Pulau Koh Larn karena sudah sore. Kami menuju hotel dengan menggunakan taksi dari terminal menuju Mr. Marc’s Hotel di South Pattaya (Endorse gratis nih) untuk menginap semalam di sana.
FYI, hotel di daerah sini ternyata cukup murah. Untuk hotel kapasitas 4 orang, harganya sekitar 1000 baht (1100 baht untuk week end) + 200 baht asuransi. Kalau dirupiahkan, sekitar 480rb sudah dengan asuransi (rate 1thb = dibulatkan Rp 400). Artinya 1 orang hanya membayar sekitar 120rb untuk hotel. Kami memesan dari traveloka dengan bayar melalui Seven Eleven.
Fasilitas hotelnya cukup bagus, 3 tempat tidur (2 single bed, 1 double) dan 1 sofa. Fasilitas lain yang lumrah di hotel seperti air panas dan AC tentu ada. Kekurangannya, hanya tidak ada lift untuk ukuran hotel 4 lantai. Jadi, ya syukuri saja. Namanya juga hotel murah. hahah.
Untuk hotel yang lain, harganya tidak jauh berbeda. Tetapi, semakin dekat ke pantai / tempat wisata, maka semakin mahal. Dalam kasus hotel kami, jaraknya sekitar 1 km dari dermaga Bali Hai.
Jalan-jalan di Walking Street dan Dermaga Bali Hai, South Pattaya
Pada sore sampai malam hari, kami jalan-jalan ke Walking Street hanya untuk sekedar tahu. Seperti yang sudah saya katakan tadi, Walking Street adalah pusatnya hiburan malam di sini. Masih sore saja sudah mulai ramai, apalagi kalau tengah malam. Konon, yang mabuk dan dugem bisa sampai memenuhi jalan.
Intinya, kalau ingin tetap menjaga mata dari maksiat lebih baik jangan ke sini malam hari wkwk. Kami pun lebih banyak menghabiskan waktu jalan-jalan malam ini di dermaganya, melihat lalu-lalang para turis dan lampu-lampu kota dari pantai.
Menjelajahi Pulau Koh Larn, Pattaya
Pagi hari setelah kami menginap di Mr. Marc’s Hotel, kami langsung bersiap-siap dan check out dari hotel untuk menyeberang ke Pulau Koh Larn. Kapal paling pagi ada jam 7 untuk tujuan Dermaga Bali Hai – Pulau Koh Larn, dan paling sore jam 5.
Setelah siap-siap dan sarapan, kami berempat berjalan menuju dermaga dan menyeberang ke Pulau Koh Larn menggunakan kapal feri dengan ongkos 30 baht.
Kami berlabuh di Dermaga Pantai Tawaen, bukan di dermaga utama Naban Pier. Artinya, kami bisa langsung menikmati indahnya Pantai Tawaen, ketimbang kalau turun di dermaga utama yang pantainya tidak terlalu bagus.
Setelah berlabuh kami mengambil foto-foto, lalu beristirahat sejenak. Setelah itu kami langsung menyewa 2 sepeda motor untuk 4 orang, masing-masing motor disewakan seharga 300 baht. Dengan motor tersebutlah, kami bisa mengelilingi Pulau Koh Larn dan mengunjungi semua pantai-pantainya.
Menggunakan sepeda motor sewaan adalah pilihan yang tepat untuk mengelilingi pulau ini, ketimbang harus menggunakan angkutan umum yang tersedia. Selain kita lebih bebas dan fleksible mengeksplore pulau, biayanya juga bisa lebih murah.
Berikut adalah pantai-pantai yang selanjutnya kami kunjungi di Pulau Koh Larn.
Perjalanan Pulang
Setelah puas seharian mengelilingi pulau dan mengunjungi pantai-pantainya, kami bersiap-siap untuk pulang. Saat itu jam menunjukkan pukul 4 sore, kami harus mengembalikan sepeda motor sewaan ke Naban Pier.
Setelah membilas tubuh dan beres-beres, kami berangkat ke Naban Pier untuk mengembalikan sepeda motor dan menyeberang ke Pattaya City untuk pulang. Kapal feri terakhir dari Naban Pier tersedia sampai jam 6 sore. Kami menyeberang dengan feri jam 5, agar tidak terlalu malam sampai ke Bangkok.
Setelah sekitar setengah jam menyeberang, kami sampai di Dermaga Bali Hai, lalu berjalan ke jalan raya melewati walking street. Kami menyewa Uber untuk transportasi ke Terminal Pattaya. Dari Terminal Pattaya, kami menggunakan bus jurusan Terminal Ekkamai, Bangkok.
Sesampainya di Ekkamai, kami melanjutkan perjalanan menggunakan BTS dan turun di stasiun Saphan Taksin. Dari sana, kami tinggal berjalan sampai dormitory.
Ringkasan Ongkos dan Akomodasi Perjalanan
Berikut rincian ongkos dan akomodasi perjalanan belum termasuk makan.
Perjalanan | Biaya | Keterangan |
Berangkat Saphan Taksin – Ekkamai (BTS) | 42 Baht | |
Berangkat Ekkamai – Pattaya (Mini Van) | 130 Baht | Bisa pakai Bus 108 Baht kalau mau nunggu (kalau tidak salah 1,5 jam sekali) |
Berangkat Pattaya City – South Pattaya, Hotel (Carter mobil) | 50 Baht Per orang | Sebenarnya menggunakan Taksi bisa lebih murah. Tapi kami tidak mau repot, dan keburu ditanyai calo |
Hotel | 300 Baht per orang | |
Berangkat Dermaga Bali Hai – Dermaga NabanĀ (Ferry) | 30 Baht | |
Sewa Motor | 150 Baht per orang | 1 motor 300 Baht tidak bisa di tawar |
Pulang Dermaga Naban – Dermaga Bali Hai (Ferry) | 30 Baht | |
Pulang South Pattaya – Terminal Pattaya (Uber) | 30 Baht Per orang | |
Pulang Terminal Pattaya – Terminal Ekkamai (Bus) | 108 Baht | |
Pulang Stasiun Ekkamai – Saphan Taksin | 42 Baht | |
Total | 912 Baht |
Saran : Jangan banyak makan di sana karena sekali makan kisarannya 200 – 300 Baht. Kalau mau irit, bawa makanan sebelum berangkat atau beli makanan cepat saji di Seven Eleven yang tersedia di Walking Street. Sedangkan di Pulau Koh Larn, Sevel hanya ada di dekat Dermaga Naban.
Galeri Perjalanan ke Pulau Koh Larn
Beberapa foto yang di ambil selama perjalanan ke Pulau Koh Larn.
Sekian. Terima kasih.
Syakir Rahman.
I enjoy every word you write. It feels as if I am there too. Keep sharing stories from your great adventure!
Thank you for your appreciation Mr Made. Of course, because it is also my pleasure.
Udah sampai ke Thailand ya… Mantap, aku yang sudah lama ingin ke Negara tersebut tapi belum kesampaian hehe… Salam kenal….
Nyampe sini karena kebetulan lagi kuliah aja hehe..
salam kenal juga
wah jauh amat ke thailand